Selasa, 17 Januari 2012



•Makna dan Arti Penting Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Setelah berabad-abad bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaan dan dilandasi oleh semangat kebangsaan, dan telah mengorbankan nyawa maupun harta yang tidak terhitung jumlahnya, maka peristiwa Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan titik puncak perjuangan tersebut. Proklamasi kemerdekaan merupakan peristiwa yang sangat penting dan memiliki makna yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia.


•Berikut ini makna dan arti penting proklamasi kemerdekaan Indonesia


1) Apabila dilihat dari sudut hukum, proklamasi merupakan pernyataan yang berisi keputusan bangsa Indonesia untuk menetapkan tatanan hukum nasional (Indonesia) dan menghapuskan tatanan hukum kolonial.


2) Apabila dilihat dari sudut politik ideologis, proklamasi merupakan pernyataan bangsa Indonesia yang lepas dari penjajahan dan membentuk Negara Republik Indonesia yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh.


3) Proklamasi merupakan puncak perjuangan rakyat Indonesiadalam mencapai kemerdekaan.



4) Proklamasi menjadi alat hukum internasional untuk menyatakan kepada rakyat dan seluruh dunia, bahwa bangsa Indonesiamengambil nasib ke dalam tangannya sendiri untuk menggenggam seluruh hak kemerdekaan.


5) Proklamasi merupakan mercusuar yang menunjukkan jalannya sejarah, pemberi inspirasi, dan motivasi dalam perjalanan bangsa Indonesia di semua lapangan di setiap keadaan. Dengan proklamasi kemerdekaan tersebut, maka bangsa Indonesia telah lahir sebagai bangsa dan negara yang merdeka, baik secara de facto maupun secara de jure. Wilayah Indonesia sangatlah luas. Komunikasi dan transportasi sekitar tahun 1945 masih sangat terbatas. Di samping itu, hambatan dan larangan untuk menyebarkan berita proklamasi oleh pasukan Jepang di Indonesia, merupakan sejumlah faktor yang menyebabkan berita proklamasi mengalami keterlambatan di sejumlah daerah, terutama di luar Jawa. Namun dengan penuh tekad dan semangat berjuang, pada akhirnya peristiwa proklamasi diketahui oleh segenap rakyat Indonesia. Lebih jelasnya ikuti pembahasan di bawah ini. Penyebaran proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 di daerah Jakarta dapat dilakukan secara cepat dan segera menyebar secara luas. Pada hari itu juga, teks proklamasi telah sampai di tangan Kepala Bagian Radio dari Kantor Domei, Waidan B. Palenewen. Ia menerima teks proklamasi dari seorang wartawan Domei yang bernama Syahruddin. Kemudian ia memerintahkan F. Wuz (seorang markonis), supaya berita proklamasi disiarkan tiga kali berturut-turut. Baru dua kali F. Wuz melaksanakan tugasnya, masuklah orang Jepang ke ruangan radio sambil marah-marah, sebab mengetahui berita proklamasi telah tersiar ke luar melalui udara.



Penyebarluasan Berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


a. Penyebaran Berita Proklamasi oleh Para Pemuda


Para pemuda memanfaatkan semua media komunikasi yang ada untuk menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Media komunikasi yang banyak digunakan adalah pamphlet disebarkan ke berbagai penjuru kota.Usaha dan perjuangan para pemuda dalampenyebarluasan berita proklamasi juga dilakukanmelalui media pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa dalam penerbitannya tanggal 20 Agustus 1945 memuat beritaproklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Harian Suara Asia di Surabaya merupakankoran pertama yang memuat berita proklamasi. Beberapa tokohpemuda yang berjuang melalui media pers antara lain B.M. Diah,Sayuti Melik, dan Sumanang.Proklamasi kemerdekaan juga disebarluaskan kepada rakyat Indonesia melalui pemasangan plakat, poster, maupun coretan padadinding tembok dan gerbong kereta api, misalnya dengan slogan”Respect our Constitution, August 17!” Hormatilah Konstitusi kamitanggal 17 Agustus! Melalui berbagai cara dan media tersebut, akhirnya berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat tersebarluas di wilayah Indonesia dan di luar negeri.



Di samping melalui media massa, berita proklamasi juga disebarkan secara langsung oleh para utusan daerah yang menghadiri sidang PPKI. Berikut ini para utusan PPKI yang ikut menyebarkan berita proklamasi.


1. Teuku Mohammad Hassan dari Aceh.


2. Sam Ratulangi dari Sulawesi.


3. Ktut Pudja dari Sunda Kecil (Bali).


4. A. A. Hamidan dari Kalimantan.



Penyebaran Berita oleh Pegawai Kantor Berita Domei


Berita proklamasi disebarluaskan ke Jakarta dan keseluruh Indonesia. Para pegawai Indonesia di kantor berita Domei amat berjasa menyebarluaskan berita tersebut. Berita itu diulangi setiap 30 menit sampai pukul 16.00 WIB. Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia segera tersebar luas ke berbagai pelosok tanah air. Sekalipun pemancar pada kantor Domei disegel, para pemuda bersama Jusuf Ronodipuro (seorang pembaca berita di Radio Domei) ternyata membuat pemancar baru dengan bantuan teknisi radio, diantaranya Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan Suhandar. Mereka mendirikan pemancar baru di Menteng 31, dengan kode panggilan DJK 1. Dari sinilah selanjutnya berita proklamasi kemerdekaan disiarkan.


USAHA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA


A. Dukungan Berbagai Daerah terhadap Terbentuknya Negara dan Pemerintah Republik Indonesia


Proklamasi Kemerdekaan Indonesia disambut dengan antusias di berbagai daerah, sambutan itu dilanjutkan dengan serangkaian tindakan menegakkan kedaulatan Negara Indonesia. Tindakan heroic tersebut terjadi serentak di berbagai tempat, antara lain sbb:


· Di Semarang. Pada tanggal 15-20 Oktober 1945 terjadi pertempuran di Simpang Lima Semarang, antara rakyat Indonesia melawan Jepang, yang terkenal dengan pertempuran Lima Hari.


· Di Surabaya. Penyerbuan ke Markas Kempetai (polisi rahasia) Jepang tanggal 1 Oktober 1945.


· Di Yogyakarta. Terkenal dengan “Pertempuran Kota Baru”. Rakyat memaksa Jepang menyerahkan semua kantor kepada Indonesia tanggal 27 September 1945.


· Di Bandung. Para pemuda bergerak untuk merebut Pangkalan Udara Andir dan gudang senjata dari tangan Jepang.


Di Makasar. Gubernur Sam Ratulangi menyusun pemerintahan pada tanggal 19 Agustus 1945. Sementara itu para pemuda bergerak untuk merebut gedung-gedung penting seperti studio radio dan tangsi polisi.


· Di Gorontalo. Tanggal 13 September 1945 para pemuda berhasil merebut senjata dari markas Jepang.


· Di Beberapa Kota di Kalimantan: Banjarmasin, Pontianak, dan Samarinda


· Di Pulau Sumbawa. Bentrokan fisik antara pemuda dan tentara Jepang


· Di Bali. Para pemuda membentuk organisasi PRI (Pemuda Republik Indonesia)


· Di Aceh. Membentuk Angkatan Pemuda Indonesia yang berhasil melucuti senjata Jepang di Langsa, Sigh, Seulimeum dan Lhoksumawe.


· Di Sumatra Selatan. Tanggal 8 Oktober 1945 mengadakan upacara pengibaran bendera Merah Putih, dan mengumumkan bahwa Sumatra Selatan berada dibawah kekuasaan RI.


· Di Lampung. Pemuda bergabung dalam API melucuti senjata Jepang di Teluk Betung, Kalianda dan Menggala


· Di Solo. Para pemuda melakukan pengepungan markas Kempeitai Jepang, sehingga terjadilah pertempuran.


•Pembentukan Pemerintahan Republik Indonesia dan Lembaga-Lembaga Kelengkapannya.


1. Penyusunan Lembaga-Lembaga Pemerintahan


a. Sidang PPKI pertama.


Pada tanggal 18 Aguistus 1945, p\dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta


b. Sidang PPKI Kedua


Pada tanggal 19 Agustus 1945 sebagai sidang lanjutan dari sidang yang pertama. Memutuskan tentang kementrian dalam cabinet dan empat kementrian Negara.


2. Pembagian Wilayah (Pemerintahan Daerah)


Sebagai tindak lanjut dari keputusan PPKI tanggal 19 Agustus 1945 tentang pembagian wilayah RI atas 8 provinsi bersama gubernur-gubernurnya, presiden soekarno membentuk panitia-panitia kecil dan memutuskan untuk membagi bilayah RI menjadi 8 Provinsi dan dipimpin oleh gubernur.


3. Pembentukan Komite Nasional Indonesia dan Daerah


Sidang PPKI ketiga, memutuskan bahwa presiden dan wakil presiden akan dibantu Komite Nasional, sebelum MPR dan DPR terbentuk.


4. Pembentukan Alat Kelengkapan Keamanan Negara


Terbentuknya BKR (Badan Keamanan Rakyat) bertugas menjaga keamanan umum di seluruh tanah air


5. Pembentukan Lembaga-Lembaga Pemerintahan di Berbagai Daerah


Pemerintah RI berusaha membentuk dan menyempurnakan lembaga-lembaga pemerintahan di daerah-daerah.














Selasa, 10 Januari 2012

PENDUDUKAN / PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA HINGGA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA

A. Kedatangan Jepang di Indonesia
 Jepang mengalami kemajuan pesat setelah Restorasi Meiji
 Kemajuan ini membuat Jepang memiliki keinginan untuk meluaskan daerah untuk kepentingan ekonomi, militer, dan kependudukan
 Kepentingan ekonomi : mencari bahan baku industri, mencari daerah pasar, mencari daerah penanaman modal
 Kepentingan militer : mencari daerah sebagai benteng alam
 Kepentingan Kependudukan : mencari daerah untuk memindahkan penduduknya yang besar
 Perluasan dengan penyerbuan diawali dengan menyerang Manchuria, Cina, Korea
 Semangat Hakko Ichiu serta semangat Bushido (berkorban demi Negara) menggelora di hati rakyat Jepang
 Penyerangan ke Indonesia merupakan kelanjutan dari Perang Dunia II zona Asia Pasifik
 Kota yang dikuasai pertama adalah Tarakan dan Balikpapan di Kalimantan yang merupakan kota minyak pada 10 Januari 1942
 Belanda menyerah dengan perjanjian Kalijati 8 Maret 1942, Jepang diwakili Jend. Imamura dan Belanda diwakili Jend. Ter Poorten
 Sumatera (pusat Bukittingi) dan Jawa (pusat Jakarta) dikuasai Rikugun (AD), Kalimantan dan Indonesia Timur (pusat Makassar) dikuasai Kaigun (AL)
 Untuk menarik perhatian Indonesia, Jepang mengaku sebagai saudara tua
B. Pemerasan Jepang terhadap Indonesia
 Romusha: kerja paksa tanpa upah
 Penyerahan wajib: penyerahan bahan makanan, logam untuk industri militer, dan penanaman pohon Jarak untuk pengganti minyak karena tambang minyak sudah dihancurkan Belanda
 Pemusnahan perkebunan yang tidak menunjang perang, sedang yang membantu keperluan perang tetap dipertahankan, spt: karet, kina, tebu
C. Pergerakan jaman Jepang
 Gerakan 3A: Nippon Cahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia
 Ketua gerakan 3A adalah Mr. Syamsudin
 Jawa Hokokai (kebaktian rakyat Jawa): mencari tenaga bantuan dari rakyat Jawa untuk menghdapi Sekutu
 Putera (Pusat Tenaga Rakyat): dipimpin oleh 4 serangkai (Soekarno, Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, KH Mas Mansur). Organisasi yang dibentuk oleh Jepang ini kemudian dibubarkan juga oleh Jepang sendiri karena ternyata digunakan oleh tokoh nasional umtuk menjalin persatuan dan perjuangan
 Chuo Sang In (Badan Pertimbangan): bertugas memberi pertimbangan kepada Jepang. Anggotanya sebagian Jepang dan sebagian Indonesia
 Gerakan bawah tanah:
o Memelihara semangat nasional
o Propaganda kemerdekaan
o Memantau PD II
o Tokoh: Chairul Saleh, Ahmad Subarjo, Sukarni, Wikana, Amir Syarifudin, Sutan Syahrir
D. Perlawanan di masa Jepang
 Pemberontakan PETA Blitar
 Dipimpin Supriyadi
 Memberontak karena tidak tahan melihat penderitaan rakyat
 Perlawanan PETA Aceh
 Dipimpin Teuku Hamid
 Perlawanan PETA Cilacap
 Dipimpin oleh Khusaeri
 Perlawanan di Sukamanah dan Singaparna (Indramayu)
 Dipimpin oleh KH Zaenal Mustofa
 Sebabnya penolakan Saikerei, menghormati Kaisar Jepang dengan membungkuk dan menghadap ke timur
 Perlawanan Aceh
 Dipimpin oleh ulama, Tengku Abdul Jalil
E. Organisasi Semi Militer
 Keibodan : barisan pembantu polisi
 Seinendan : barisan pemuda
 Fujinkai : barisan wanita
 Gakutotai : barisan pelajar
 Suisintai : barisan pelopor
 Heiho : pembantu tentara Jepang
 PETA : Pembela Tanah Air
F. Persiapan Kemerdekaan Indonesia
 Terdesaknya posisi Jepang Keadaan Jepang semakin terdeak setelah kekalahan di perang beruntun di kawasan Pasifik Untuk tetap mendapat bantuan dari negara Asia, maka PM Kaiso yang menggantikan PM Hideki Tojo, memberikan kemerdekaan kepada Birma dan Filipina bahkan menjanjikan kemerdekaan kepada negara lain Indonesia diberikan janji kemerdekaan 7 September 1945
 Pembentukan BPUPKI (Dokuritsu Junbai Cosakai)
 Ketua: Radjiman Wedyodiningrat
 Tugas: merumuskan kelengkapan Negara berupa undang-undang dan dasar negara
 Tokoh yang mengemukakan dasar negara: Moh Yamin (Azas Dasar Negara Kebangsaan Republic Indonesia) 29 Mei 1945:
 Peri Kebangsaan
 Peri Kemanusiaan
 Peri Ketuhanan
 Peri Kerakyatan
 Kesejahteraan Soepomo (Dasar Negara Indonesia Merdeka) 31 Mei 1945:
 Persatuan
 Kekeluargaan
 Keseimbangan lahir batin
 Musyawarah
 Keadilan rakyat Ir Soekarno (Pancasila) 1 Juni 1945:
 Kebangsaan Indonesia
 Internasionalisme atau peri kemanusiaan
 Mufakat atau demokrasi
 Ketuhanan Yang Maha Esa
 Kesejahteraan Sosial
 Panitia Sembilan merancang Piagam Jakarta/Jakarta Charter pada 2 Agustus 1945, yang kemudian dipakai sebagai pembukaan UUD 1945 dengan beberapa perubahan dan dimasukkannya pancasila yang otentik didalamnya
 Hasil Panitia sembilan: Pernyataan Indonesia merdeka, Pembukaan UUD, batang tubuh UUD
 Pembentukan PPKI (Dokuritsu Junbai Inkai)
 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan PPKI
 Tanggal 9-8-1945 Soekarno, Moh Hatta, dan Radjiman Widyodiningrat diundang ke Dalat (Vietnam) oleh Jend Terauchi untuk segera memberi kemerdekaan ke Indonesia segera dan wilayahnya seluruh jajahan Hindia-Belanda
 PPKI dibentuk tanggal 12 -8-1945 diketuai Ir Soekarno dan Moh Hatta sebagai wakil.
 Sidang PPKI
1. Sidang I (18-8-1945)
a) Mengesahkan UUD
b) Mengangkat Presiden dan Wakil Presiden
c) Membentuk Komite Nasional sebagai pembantu presiden
2. Sidang II (19-8-1945)
a) Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat
b) Membentuk 12 kementrian
c) Membagi wilayah menjadi 8 propinsi
3. Sidang III (22-8-1945)
a) Membentuk Komite Nasional Daerah
b) Membentuk partai nasional
c) Membentuk BKR
G. Pertanyaan
1. Tujuan Jepang berambisi untuk meluaskan wilayahnya/menjajah....
2. Usaha Jepang untuk menarik perhatian bangsa Indonesia antara lain....
3. Gerakan 3A berisi.....
4. Perjuangan tokoh nasional yang tidak mau bekerjasama dengan Jepang tergabung dalam gerakan bawah tanah. Adapun tujuan gerakan ini adalah.......
5. Romusha yaitu.....
6. Sebutkan organisasi ketentaraan yang dibentuk oleh Jepang (min 3)!!
7. Tugas BPUPKI adalah....
8. Moh Yamin mengemukakan usulan dasar negara yang isinya........
9. Ketua PPKI yaitu…..
10. Pejabat Jepang yang memberi janji kemerdekaan kepada Indonesia adalah…..
H. Daftar Pustaka
 Matroji, Drs. 2000. IPS Sejarah SLTP Jilid II. Jakarta : Erlangga
 A Daliman, , M.Pd, Prof. 2004.Editor Taufiqurohman, S.Pd.Pembelajaran Pengetahuan Sosial Sejarah. Surakarta : Mediatama
 Sanusi Fatah, …..(et.al).Editor Ermawati, Ika Tyasing, Tri Tien Gunawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
 Sutarto,…(et.al).2008. IPS untuk SMP/MTs kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
 Sri Sudarmi dan Waluyo. 2008. Galeri pengetahuan sosial terpadu 2: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional