A. Kedatangan Jepang di Indonesia
Jepang mengalami kemajuan pesat setelah Restorasi Meiji
Kemajuan ini membuat Jepang memiliki keinginan untuk meluaskan daerah untuk kepentingan ekonomi, militer, dan kependudukan
Kepentingan ekonomi : mencari bahan baku industri, mencari daerah pasar, mencari daerah penanaman modal
Kepentingan militer : mencari daerah sebagai benteng alam
Kepentingan Kependudukan : mencari daerah untuk memindahkan penduduknya yang besar
Perluasan dengan penyerbuan diawali dengan menyerang Manchuria, Cina, Korea
Semangat Hakko Ichiu serta semangat Bushido (berkorban demi Negara) menggelora di hati rakyat Jepang
Penyerangan ke Indonesia merupakan kelanjutan dari Perang Dunia II zona Asia Pasifik
Kota yang dikuasai pertama adalah Tarakan dan Balikpapan di Kalimantan yang merupakan kota minyak pada 10 Januari 1942
Belanda menyerah dengan perjanjian Kalijati 8 Maret 1942, Jepang diwakili Jend. Imamura dan Belanda diwakili Jend. Ter Poorten
Sumatera (pusat Bukittingi) dan Jawa (pusat Jakarta) dikuasai Rikugun (AD), Kalimantan dan Indonesia Timur (pusat Makassar) dikuasai Kaigun (AL)
Untuk menarik perhatian Indonesia, Jepang mengaku sebagai saudara tua
B. Pemerasan Jepang terhadap Indonesia
Romusha: kerja paksa tanpa upah
Penyerahan wajib: penyerahan bahan makanan, logam untuk industri militer, dan penanaman pohon Jarak untuk pengganti minyak karena tambang minyak sudah dihancurkan Belanda
Pemusnahan perkebunan yang tidak menunjang perang, sedang yang membantu keperluan perang tetap dipertahankan, spt: karet, kina, tebu
C. Pergerakan jaman Jepang
Gerakan 3A: Nippon Cahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia
Ketua gerakan 3A adalah Mr. Syamsudin
Jawa Hokokai (kebaktian rakyat Jawa): mencari tenaga bantuan dari rakyat Jawa untuk menghdapi Sekutu
Putera (Pusat Tenaga Rakyat): dipimpin oleh 4 serangkai (Soekarno, Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, KH Mas Mansur). Organisasi yang dibentuk oleh Jepang ini kemudian dibubarkan juga oleh Jepang sendiri karena ternyata digunakan oleh tokoh nasional umtuk menjalin persatuan dan perjuangan
Chuo Sang In (Badan Pertimbangan): bertugas memberi pertimbangan kepada Jepang. Anggotanya sebagian Jepang dan sebagian Indonesia
Gerakan bawah tanah:
o Memelihara semangat nasional
o Propaganda kemerdekaan
o Memantau PD II
o Tokoh: Chairul Saleh, Ahmad Subarjo, Sukarni, Wikana, Amir Syarifudin, Sutan Syahrir
D. Perlawanan di masa Jepang
Pemberontakan PETA Blitar
Dipimpin Supriyadi
Memberontak karena tidak tahan melihat penderitaan rakyat
Perlawanan PETA Aceh
Dipimpin Teuku Hamid
Perlawanan PETA Cilacap
Dipimpin oleh Khusaeri
Perlawanan di Sukamanah dan Singaparna (Indramayu)
Dipimpin oleh KH Zaenal Mustofa
Sebabnya penolakan Saikerei, menghormati Kaisar Jepang dengan membungkuk dan menghadap ke timur
Perlawanan Aceh
Dipimpin oleh ulama, Tengku Abdul Jalil
E. Organisasi Semi Militer
Keibodan : barisan pembantu polisi
Seinendan : barisan pemuda
Fujinkai : barisan wanita
Gakutotai : barisan pelajar
Suisintai : barisan pelopor
Heiho : pembantu tentara Jepang
PETA : Pembela Tanah Air
F. Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Terdesaknya posisi Jepang Keadaan Jepang semakin terdeak setelah kekalahan di perang beruntun di kawasan Pasifik Untuk tetap mendapat bantuan dari negara Asia, maka PM Kaiso yang menggantikan PM Hideki Tojo, memberikan kemerdekaan kepada Birma dan Filipina bahkan menjanjikan kemerdekaan kepada negara lain Indonesia diberikan janji kemerdekaan 7 September 1945
Pembentukan BPUPKI (Dokuritsu Junbai Cosakai)
Ketua: Radjiman Wedyodiningrat
Tugas: merumuskan kelengkapan Negara berupa undang-undang dan dasar negara
Tokoh yang mengemukakan dasar negara: Moh Yamin (Azas Dasar Negara Kebangsaan Republic Indonesia) 29 Mei 1945:
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Kesejahteraan Soepomo (Dasar Negara Indonesia Merdeka) 31 Mei 1945:
Persatuan
Kekeluargaan
Keseimbangan lahir batin
Musyawarah
Keadilan rakyat Ir Soekarno (Pancasila) 1 Juni 1945:
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme atau peri kemanusiaan
Mufakat atau demokrasi
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kesejahteraan Sosial
Panitia Sembilan merancang Piagam Jakarta/Jakarta Charter pada 2 Agustus 1945, yang kemudian dipakai sebagai pembukaan UUD 1945 dengan beberapa perubahan dan dimasukkannya pancasila yang otentik didalamnya
Hasil Panitia sembilan: Pernyataan Indonesia merdeka, Pembukaan UUD, batang tubuh UUD
Pembentukan PPKI (Dokuritsu Junbai Inkai)
7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan PPKI
Tanggal 9-8-1945 Soekarno, Moh Hatta, dan Radjiman Widyodiningrat diundang ke Dalat (Vietnam) oleh Jend Terauchi untuk segera memberi kemerdekaan ke Indonesia segera dan wilayahnya seluruh jajahan Hindia-Belanda
PPKI dibentuk tanggal 12 -8-1945 diketuai Ir Soekarno dan Moh Hatta sebagai wakil.
Sidang PPKI
1. Sidang I (18-8-1945)
a) Mengesahkan UUD
b) Mengangkat Presiden dan Wakil Presiden
c) Membentuk Komite Nasional sebagai pembantu presiden
2. Sidang II (19-8-1945)
a) Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat
b) Membentuk 12 kementrian
c) Membagi wilayah menjadi 8 propinsi
3. Sidang III (22-8-1945)
a) Membentuk Komite Nasional Daerah
b) Membentuk partai nasional
c) Membentuk BKR
G. Pertanyaan
1. Tujuan Jepang berambisi untuk meluaskan wilayahnya/menjajah....
2. Usaha Jepang untuk menarik perhatian bangsa Indonesia antara lain....
3. Gerakan 3A berisi.....
4. Perjuangan tokoh nasional yang tidak mau bekerjasama dengan Jepang tergabung dalam gerakan bawah tanah. Adapun tujuan gerakan ini adalah.......
5. Romusha yaitu.....
6. Sebutkan organisasi ketentaraan yang dibentuk oleh Jepang (min 3)!!
7. Tugas BPUPKI adalah....
8. Moh Yamin mengemukakan usulan dasar negara yang isinya........
9. Ketua PPKI yaitu…..
10. Pejabat Jepang yang memberi janji kemerdekaan kepada Indonesia adalah…..
H. Daftar Pustaka
Matroji, Drs. 2000. IPS Sejarah SLTP Jilid II. Jakarta : Erlangga
A Daliman, , M.Pd, Prof. 2004.Editor Taufiqurohman, S.Pd.Pembelajaran Pengetahuan Sosial Sejarah. Surakarta : Mediatama
Sanusi Fatah, …..(et.al).Editor Ermawati, Ika Tyasing, Tri Tien Gunawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sutarto,…(et.al).2008. IPS untuk SMP/MTs kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Sri Sudarmi dan Waluyo. 2008. Galeri pengetahuan sosial terpadu 2: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus